Tuesday, August 21, 2012

Sabar, Jujur dan Ikhlas


“Kalau berbohong pada orang lain mungkin masih ada untungnya, tapi membohongi diri sendiri apa untungnya”
Mungkin inilah yang menjadi dasar strategi pemikiran Kemdiknas sehingga meluncurkan program Evaluasi Diri Sekolah (EDS). Program ini merupakan salah satu upaya penjaminan mutu pendidikan di Indonesia. Inti dari program ini adalah sekolah mengevaluasi dirinya sendiri tentang kinerja dan capaiannya terhadap 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan melalui PP No. 19 Tahun 2005. Hasil evaluasi diri sendiri ini kemudian dijadikan dasar pertimbangan bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja sekolah. Tentunya rencana kerja sekolah yang akan disusun merupakan serangkaian kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan sekolah terhadap standar-standar yang telah ditetapkan.

Kejujuran sekolah adalah mutlak diperlukan. Tanpa kejujuran, mustahil bagi sekolah untuk melakukan perbaikan mutu dan kinerjanya sendiri. Evaluasi internal berbeda dengan evaluasi dari pihak eksternal sekolah, dimana pada evaluasi eksternal, pihak sekolah akan cenderung mengada-ada demi memperoleh penilaian yang baik.

Dari namanya, “Evaluasi Diri Sekolah” , seharusnya kegiatan ini dilakukan sendiri oleh sekolah melalui Tim Pengembang Sekolah secara berkelanjutan. Namun Kemdiknas membuat kebijakan bahwa pada tahap awal sekolah perlu pendampingan dari orang-orang yang sebelumnya telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam mengisi instrumen EDS. Cara ini menurut saya kurang efektif jika dibandingkan dengan memberikan pelatihan cara pengisian instrumen secara langsung ke pihak sekolah. Apalagi tidak ada standar kompetensi bagi seorang pendamping untuk melakukan pendampingan. Mungkin pertimbangan efisiensi, tapi gak juga kok, bedanya hanya pendamping yang ke sana atau perwakilan sekolah yang ke sini, biaya operasionalnya gak beda jauh. Ya sudahlah...tapi ya itulah…

Perkenalkan…nama saya sebenarnya “Ardin”, di dunia maya lebih panjang “Ardinbanget”, sedangkan di dunia hiburan dikenal sebagai“Doni”. Sebagai salah seorang yang juga ditunjuk sebagai pendamping sekolah dalam pengisian instrumen EDS, saya ingin membagi tips tentang cara melakukan pendampingan berdasarkan pengalaman (padahal cuma nubie) selama 8 hari ini:
  1. Sebelum melakukan pendampingan, siapkanlah semua peraturan terutama yang menyangkut Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Nasional Pendidikan (SNP), Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), kalau perlu juga UU Sisdiknas, kemudian bacalah dan pahami.
  2. Buatlah catatan rincian dari masing-masing 8 standar pendidikan tersebut agar lebih riil sehingga memudahkan membandingkan dengan kenyataan tingkat ketercapaian sekolah (hal ini untuk memudahkan mengisi kolom bukti fisik dan ringkasan deskripsi)
  3. Pada tahap awal jelaskan manfaat EDS, kalau perlu putarkan film tentang testimoni-testimoni dari sekolah yang telah melakukan EDS
  4. Tekankan selalu kejujuran dan keikhlasan pada Tim Pengembang Sekolah serta jelaskan manfaat kejujuran
  5. Tekankan pula bahwa kegiatan ini bukan merupakan bentuk penilaian kinerja dari pihak eksternal, sehingga pendamping juga seolah-olah berperan sebagai anggota TPS. Hindari sikap menggurui (Guru kok digurui)
  6. Tidak perlu membuang-buang waktu dengan menanyakan keberadaan dan kebenaran isi bukti fisik, percayalah bahwa mereka telah jujur
  7. Bacalah dengan seksama dan hati-hati tiap indikator, temukan kata kuncinya
  8. Wawancara dapat dijadikan sebagai bukti fisik oleh TPS
  9. Gali dan temukan sebanyak-banyaknya ringkasan deskripsi, terutama mengenai kelemahan dan kekurangan
  10. Tentukan bersama-sama tahapan pengembangan dan buatlah rekomendasi berdasarkan ringkasan deskripsi dan tahapan pengembangan.
  11. Hindari membuang-buang waktu dengan membuat ringkasan deskripsi yang terlalu bernuansa kuantitatif
  12. Ingat bahwa produk akhir dari EDS adalah penyusunan program/rencana kerja sehingga saat merumuskan rekomendasi sudah harus terbayangkan program/kegiatannya.
  13. Targetkan dan umumkan bahwa seluruh kegiatan berakhir sehari sebelum batas akhir
  14. Untuk mempermudah dan menyingkat waktu, bagi TPS menjadi 8 tim sesuai jumlah standar, kemudian hasil kerja diplenokan
  15. Usahakan melibatkan pengawas lebih aktif
  16. SABAR dan IKHLAS
  17. ………..
Bagi yang ingin menambahkan dan punya pengalaman berbeda sila di sharing
Selamat bekerja, mohon maaf atas segala kekurangan,usikum wanafsi bitakullah, wabillahi taufik walhidayah, wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

No comments:

Post a Comment